Rabu, 02 Desember 2009

Seni Konseptual

Seni Konseptual (conceptual art)Berawal dari pemunculannya ia ngotot menggerogoti konsepsi-konsepsi yang dilumrahkan begitu saja (taken for granted) dalam seni, seperti mekanisme museum dan pasar, kemudian sejarah membuktikan bahwa ia juga diserap oleh mekanisme itu. Kesimpulan ini bisa ditarik karena seni konseptual sebagai gerakan sangat efisien. Ia dengan cepat menghujam pada sasaran kritiknya. Efisiensi ini pula yang mengakibatkan, ketika ia telah diserap oleh museum dan pasar, harus segera menemukan artkulasi baru, atau sepenuhnya kehilangan kekritisan dan menjadi tren semata. Dalam pengertian estetik sekalipun, bagi seni seperti seni konseptual, menjadi tren telah meruntuhkan pondasi awalnya.

Minggu, 15 November 2009

Cupra Artikel

Cupra Artikel
http://danu.web.id

Kamis, 12 November 2009

Melukis Mengasah Kesabaran dan Emosi


Melukis bukan hanya sekadar sebagai media ekspresi saja, namun ternyata Melukis Mengasah Kesabaran dan Emosi.
Untuk mengetahuai lebih banyak lagi KLIK DISINI

Senin, 09 November 2009

batik pekalongan


ani adalah contoh batik pekalongan

reproduksi

manipulasi foto

Jumat, 06 November 2009

Punakawan

Kata punakawan terdiri dari kata pana yang berarti paham benar atau arif, dan kata kawan yang berarti sahabat. Dengan demikian para punakawan itu adalah sahabat-sahabat yang arif, dan ini cocok dengan peranan keempat punakawan itu dalam wayang purwa Jawa. Mereka selalu mengabdi kepada ksatria yang berbudi luhur, dari pihak yang memperjuangkan kebenaran dan keagungan. Mereka selalu diminta pendapatnya, dan nasihat-nasihat mereka selalu diikuti oleh para ksatria itu, sebab kalau tidak, celakalah mereka.
Para punakawan itu memperagakan konsepsi kebudayaan yang sifatnya normatif, yang harus diikuti, yang tidak bertentangan, bahkan sesuai dengan kesimpulan yang dikemukakan oleh Kroeber dan Kluckhohn di atas. Dalam konsepsi kebudayaan berdasar akar katanya. Inti kebudayaan adalah karsa, yang dalam wayang purwa dilambangkan oleh tokoh semar.
Semar sebagai Lambang Karsa. Semar yang hidup sepanjang zaman dalam pagelaran wayang purwa itu selalu mengabdi kepada kesatria-kesatria yang berwatak luhur, dan biasanya induk semangatnya bukan orang yang kaya, bahkan seringkali adalah ksatria yang sedang sengsara menghadapi berbagai cobaan berat dalam perjuangannya menegakan kebenaran.

Gareng sebagai lambang cipta atau akal. Jika semar lambang karsa, maka anaknya yang tertua, Gareng sebagai lambang cipta atau akal pikiran.

Petruk sebagai lambang rasa, yang juga bernama Kanthongbolong, Suragndila dan Kebodebleng melambangkan perasaan pancaindera yang menghasilkan segala macam seni, dan peranan petruk dalam wayang purwa terutama sebagai penghibur.

Bagong sebagai lambang karya. Adapun bagong anak termuda semar, bentuknya mirip bapaknya.
Diatas telah disebutkan adanya tokoh-tokoh abdi dalam wayang purwa.

Intermezo


Sebuah karya yang terinspirasi dari kehidupan manusia suku pedalaman. Meskipun mereka hidup jauh dari modernisasi seperti kita, tetapi mereka bisa bahagia dengan kehidupan mereka yang apa adanya.

Pada kenyatannya dan tidak bisa dipungkiri bahwa sesungguhnya manusia hidup di dunia hanya untuk mencari kebahagiaan. Entah itu kebahagiaan dunia maupun akhirat. Kaya, miskin, tua, muda, semua mencari kebahagiaan.

seni merupakan sebuah pengungkapan dari apa yang kita rasakan, tentang apa yang kita risaukan,kegelisahan yang dirasa mengganggu batin kita.
Semua termaktub dalam sebuah ekspresi, yaitu seni berekspresi.
Pengungkapan tanpa batas mencakup segala segala aspek kehidupan yang kita jalani dalam kehidupan sehari- hari.Sebuah ekspresi jiwa kita tuangkan dalam sebuah karya seni yang tidak ternilai harganya. Nilai itu ada di dalam jiwa kita,yaitu jiwa seni.